Konsep Dasar Kerajinan Tekstil ( limbah tekstil )
A.
Prinsip-Prinsip Seni
Tidak
semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya
harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a.
Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni
estetis, harus merupakan
kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur
pembentuknya secara baik dan sempurna.
b.
Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada
dasarnya tidaklah
sederhana, dalam pengertian mengandung
unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
tertentu seperti saling bertentangan,
berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c.
Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai
estetis
bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan
memiliki kualitas yang menonjol dalam
penampilannya. Nilai itu bisa bersifat
lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
ceria yang ditampilkan secara
sungguh-sungguh.
B.
Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan
tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil
sebagai bahan utama.
C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis
produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda
pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias
contohnya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang
termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua
galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
D.
Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan
diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila
melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal
dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan
memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian
desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya
dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk,
warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di
lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk
kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya
terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda
yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang,
berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda
tersebut.
Suatu
desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang
dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat
dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural
design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a.
Structural Design (desain struktur)
Structural
Design (desain
struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari
suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda.
Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi
dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b.
Decorative Design (garnitur)
Decorative
Design (garnitur)
adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana
yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai
unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat
tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and
pattern, By
construction
dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a. By
the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu
bahan
tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai
decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b. By
construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana
disini
biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
Cnth
:: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.
By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan
kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang)
Fringe(susur/ekorkuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil
dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan
dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain
hiasan pada
produk,
menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan
tekstil.
E. Desain
Produk dan Pengemasan Kerajinan Limbah Tekstil
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik ( rumah
tangga ) di mana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah di
hasilkan.
Limbah tekstil merupakan limbah
yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji,
penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses
penyempurnaan.
Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak
dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Gabungan air limbah
PROSES PEMBUATAN TEKSTIL
Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah
menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas
dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi
benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas
dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah
pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA)
Mengenal
kerajinan kain perca dan pemanfaatan limbah kain perca
Pengertian Limbah Kain Perca
Kain perca adalah kain sisa dalam pembuatan sesuatu misalkan baju,
tirai, dll yang sudah tidak terpakai dan biasanya dibikin kain lap atau majun
dengan menyatukan/ menjahit beberapa kain perca tersebut dan biasanya dapat
dijual kembali.
Kain perca adalah kain sisa guntingan yang
berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya. Jahit perca adalah menggabungkan
potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai
rencana. Jahit perca pada dasarnya mempelajari tehniknya bukan bahannya. Patchwork, quilting dan applique
merupakan tehnik-tehnik dalam kreasi jahit perca. Patchwork
adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti pola
berulang sesuai rencana. Applique
adalah tehnik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan diatas
permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Kedua
seni ini kemudian disempurnakan dengan tehnik jahit tindas ( quilt ). Tehnik ini dilakukan setelah menyisipkan
dakron atau koldore/ busa angin atau silicon atau kapas, diantara lembaran kain
sehingga hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan yang memberikan keindahan
dan keunikan
Kain perca merupakan kain sisa dari hasil produksi
pakaian, kain ini biasanya hanya dibuang dan hanya akan menumpuk menjadi
sampah. Dengan ide-ide kreatif kain perca dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan
tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Banyak cara untuk memanfaatkan kain perca untuk menghasilkan nilai ekonomis
tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Kain sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya
dianggap sebagai bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh
mereka, pada akhirnya menjadi limbah atau sampah.
Dalam industri kerajinan kreatif ternyata kain perca sangai cocok
untuk diproduksi jadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis
tinggi. Dari limbah kain sisa jahitan yang tampaknya tidak memiliki nilai, bisa
diolah dengan ketrampilan kreatif menjadi berbagai macam produk kerajinan yang
memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Sisa bahan yang tidak digunakan
yaitu kain perca yang dapat dimanfaatkan atau digunakan untuk membuat berbagai
macam produk kerajinan, seperti aksesoris, sarung bantal, tas, taplak meja,
kotak pensil, dll.
Langkah-langkah membuat desain:
1. Persiapan
bahan dan alat untuk mendesain
2. Menentukan
jenis produk
3. Mendesain
produk yang akan dibuat
Contoh limbah kain perca:
Contoh produk kerajinan tekstil
dari kain perca:
SARUNG BANTAL SOFA Sarung bantal
Berbagai macam AKSESORIS
Tutup Kulkas
Pengemasan produk
Desain proses produksi
kerajinan limbah tekstil ( kain perca)
Seni Kerajinan Perca
merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan
Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan
bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca
bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi.
Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan
(Delujur). Kerajinan perca dalam berbagai variasi produk,
mulai : alas meja, bed cover, selimut perca, hiasan dinding, sajadah, sarung bantal kursi dll.
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang
harus perhatikan:
1.
Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi.
Sesuaikan desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik.
Contohnya saja desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja,
sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan
warna yang lebih kalem.
1. Perluas
pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun
searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk
Anda tidak ketinggalan zaman.
2. Persiapkan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung.
Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
3. Jalin
kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari
tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa
potongan kain cukup banyak.
Langkah-langkah
membuat produk kerajinan limbah tekstil (kain perca)
1.
Menentukan
jenis benda apa yang akn dibuat { benda hias atau benda pakai)
2.
Membuat desain hiasan pada produk kerajinan kain perca
3.
Menyiapkan
bahan untuk membuat produk kerajinan
kain perca
4.
Menyiapkan
alat untuk membuat produk
5.
Menyiapkan
cara/langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil
6.
Membuat
produk kerajinan dari kain perca
7.
Pengemasan
produk
Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan
Tekstil
a.
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk
kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan
bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan
harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda
tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
b. Secara
umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan
tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester
baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh
bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya
tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor,
kain flanel, dan pita.
c. Pada
pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah
atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun
sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi
benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya
digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester
seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita
dan retsluiting.
d. Alat
yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri
dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan
lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar,
pemidangan, jarum T dan lain-lain.
Membuat aneka kerajinan tangan dari kain perca. Di
sini anda dapat belajar membuat sarung
bantal sofa, tas wanita, taplak kulkas, sajadah, tempat pensil, dompet,dll., .
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada beberapa contoh gambar produk yang dapat mendukung.
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada beberapa contoh gambar produk yang dapat mendukung.
Macam-macam tusuk jahit
Menjahit dengan cara
konvensional dengan menggunakan tusuk lebih memiliki nilai estetika yang tinggi
daripada menggunakan mesin jahit. Karena motif yang rumit pun bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik tusuk jahit.
Menjahit dengan menggunakan
teknik tusuk jahit ini biasanya digunakan untuk menghias sebuah pakaian atau
barang jahitan lainnya.
Berikut adalah beberapa macam
teknik tusuk dalam menjahit dan hiasan yang biaa digunakan.
Ragam tusuk
1.
Tusuk jelujur
Tusuk jelujur merupakan teknik
jahit dengan menggunakan tusuk jahit yang paling sederhana. Teknik dengan tusuk
ini biasanya digunakan untuk membuat serutan atau menyatukan dua lembar kain
agar sewaktu dijahit tidak bergeser. Kekuatan jahitan tusuk jelujur ini tidak
terlalu kuat sehingga hasil jahitan mudah diurai kembali.
2.
Tusuk tikam jejak
Tusuk tikam jejak merupakan
tusuk jahitan yang hasilnya apabila dilihat dari bagian atas tusuknya
menyerupai jahitan mesin, namun apabila dilihat dari bawah seperti jahitan
tangan.
Jarak antar tusukan bagian
bawah dua kali dari jarak tusukan bagian atas. Teknik tusuk tikam jejak ini
biasanya digunakan untuk membuat pola jahitan berupa garis, tangkai maupun
batang pohon.
3. Tusuk
rantai
Merupakan tusuk jahitan yang
digunakan untuk menghias dengan bentuk menyerupai rantai. Teknik tusuk rantai
ialah tusukkan jarum pada bawah kain, kemudian tusukkan lagi kebawah dan keatas
disebelah tusukan pertama dengan melingkarkan benang, kemudian tarik sehingga
benang melinkar pada hasil jarum dan membentuk pola menyerupai rantai.
4. Tusuk
silang
Tusuk silang yaitu teknik tusuk
jahitan dengan cara memasukkan jarum dari bagian atas kanan pola jahitan kekiri bawah, kemudian kekanan bawah (sejajar
dengan tusukan pertama ). Lalu tusukan
dimulai dimulai dari kanan bawah kekiri atas dan seterusnya, maka akan tampak
hasil jahitan yang menyilang.
5. Tusuk
festoon
Tusuk feston yaitu teknik tusuk
menjahit yang digunakan untuk mengakhiri atau menyempurnakan tiras, seperti
tiras pinggiran pakaian bayi ataupun lengan pada baju, secara dasar teknik
digunakan untuk merapikan hasil jahitan.
6. Tusuk
flanel
Tusuk flanel yaitu teknik tusuk menjahit yang biasa
digunakanuntuk merekatkan atau mengelim bagian pinggir busana yang diobras.
Pada umumnya teknik digunakan untuk model busana dari bahan pakaian yang mahal.
Selain itu teknik ini juga bisa digunakan untuk menghias, misalnya unuk
menghasilkan sulaman bayangan.
Cara
Membuat Kerajinan Keset Dari Kain Perca
·
Potong kain perca berbentuk segi empat
dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8 cm, bisa disesuaikan keinginan
Anda.
·
Lipat diagonal potongan kain perca
tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat pada gambar (a), kemudian
lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar (b) dan kembali lipat
sampai seperti gambar (c).
·
Lakukan kegiatan diatas
sebanyak-banyaknya.
·
Sebagai alas keset, Anda bisa
menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk sesuai degan
keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat, kupu-kupu, ikan, atau pola
unik lainnya.
·
Kemudian sambungkan potongan-potongan
kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c), sehingga memenuhi bentuk
pola yang telah disiapkan.
·
Bila pola sudah terhias dengan cantik,
produk siap dikemas dan dipasarkan.
Membuat Sarung Bantal
Sofa
Bahan dasar dan alat2
Kain katun
Kain katun
Velcrow (perekat) Biku-biku (renda)
I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.
Lihat hasilnya, cantik bukan...?
I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.
Lihat hasilnya, cantik bukan...?
Kunci Sukses
Kreativitas dan ketekunan Anda dalam
merangkai potongan-potongan kain sisa menjadi produk baru yang memiliki nilai
ekonomi lebih tinggi, menjadi kunci kesuksesan bagi Anda ketika menjalankan
bisnis daur ulang kain perca. Meskipun kejenuhan terkadang menghampiri kita ketika
memproduksi aneka macam kerajinan, namun dengan tekad dan niat yang kuat, Anda
bisa melalui hambatan tersebut dan terus berkarya menciptakan produk-produk
baru yang diinginkan para konsumen. Carilah ide-ide segar untuk menciptakan
produk baru yang tentunya digemari para pelanggan.
Perilaku
Wirausahawan
1. Perilaku Instrumental Wirausaha selalu
memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya
mencapai tujuan dalam usaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang
ada dilingkungannya dipandang sebagi instrument (alat) pencapaian tujuan
pribadi.
2. Perilaku Prestatif Perilaku prestatif menunjukkan bahwa
wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif
dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang
sekarang danselalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari
sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi
sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap
sebagian balikan (feedback).
3. Perilaku Keluwesan bergaul Wirausaha
akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi
hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul , selain menampilkan wajah ramah. akomodatif
terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama
bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.
4.
Perilaku kerja keras
Wirausaha
selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan
selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan
nyata untuk mencapai tujuan.
5. Perilaku Keyakinan diri Wirausaha
selalu percaya pada kemampuan diri,
tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan kecenderungannya dia
akanmelibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam
optimisme dalam kegiatannya. Optimis
berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa keberhasilan .
6. Perilaku Pengambilan resiko Dengan keberanian mengambil resiko
yang diperhitungkan wirausahawan tidak takut menghadapi situasi yang tidak
menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan . Segala tindakannya
diperhitungkan dengan cermat selalu mencoba membuat antisipasi adanya
hambatan-hambatan yang dapat menggagalkan usanhaya.
7. Perilaku Swa kendli (personal control) Personal
control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja
lebih keras, kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi
hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali.
8. Perilaku Inovatif Seorang wirausaha selalu
berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru untuk memperbaiki cara-cara
biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan
sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam
perilaku inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui
penyempurnaan –penyempurnaan tertentu (imitative innovative)
9. Perilaku Kemandirian Perilaku
kemandirian menunjukan bahwa wirusaha
selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia
mementingkan otonomi dalam bertindak,
pengambilan kepusan dan pemilihan berbagai
kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan
seuatu yang bertentangan dengan kata hatiya. Dia lebih senang bekerja sendiri,
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja
bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan
keputusan, ini berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja,
menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.
Pengertian
Komitmen Tinggi
Seorang wirausahawan
yang mempunyai komitmen tinggi adalah
orang yang mentaati atau memenuhi
janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus
mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik
itu konsumen maupun motra usaha.
Komitmen
tinggi adalah focus pikiran diarahkan
kepada tugas dan usahanya dengan dengan selalu berupaya untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
Penerapan
komitmen tinggi terhadap perilaku
a. Menerapkan perilaku tepat waktu
Bagi
seorang wirusaha waktu harus digunakan untuk sesuatu yang produktif, bukan
untuk santai. Bahkan dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Beberapa
ungkapan tentang pemanfaatan waktu :
1.
Tepat waktu merupakan organisasi
artinya keseluruhan aktifitas kegiatan
ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.
2.
Tpat waktu merupakan kekuasaan
Artinya waktu yang kita hadapi sekarang
adalah menentukan kejadian dimasa yang akan
datang.
3.
Tepat waktu merupakan nilai uang
Artinya bagi seirang wirausaha waktu harus
digunakan untuk kegiatan yang produktif.
4.
Tepat waktu merupakan ukuran
Artinya dapat digunakan untuk menentukan
berapa lama waktu digunakan untuk bekerja,
berapa upah yangnharus dibayrakan. Berapa
lama waktu yangterbuang sehingga
berapa
kerugian yang diderita.
b. Menerapkan perilaku tepat janji
Modal
utama untuk mendapat kepercayaan salah satu nya adalah perilaku tepat janji.
Untuk dapat tepat janji merupakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi harus selalu
kita coba . Berkata jujur dan selalu tepat janji adalah merupakan modal bagi
siswa untuk mendapat kepercayaan orang lain.
Penerapan
perilaku tepat janji dilingkungan sekolah antara lain;
-
membiasakan menepati janji
-
jangan suka berbohong
-
memahami kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
-
merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam berkarya, belajar dan
bekrja
-
sadar akan pentingnya tepat janji
-
menigkatkan kedisiplinan diri sendiri.
c. Menerapkan keperdulian terhadap mutu hasil
kerja.
Mutu
/ kualitas hasil kerja sangat perlu
diperhatikan karena mutu hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen.
Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi
pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kepedulian
terhdap mutu hasil kerja memiliki elemen-elemen sebagi berikut:
1.
informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan
2.
Imbalan jasa sepadan dengan nilai pekerjaan
3.
warga perusahaan harus merasa memiliki
perusahaan
4.
rasa keadilan harus ditanamkan
KARATERISTIK
wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini:
1.
Kerja keras 3. Realistis 5.
Mandiri
2.
Disiplin 4. Prestatif 6.
Komitmen tinggi
Falsafah
wirausaha
Sebagai
bagian dari kekhasan wirausaha, berikut ini dikemukakan falsafah dari
profil wirausaha yaitu:
1.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus
banyak belajar tentang dirinya sendiri
2.
Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman
3.
Kekuata usaha datngnya dari tindakannya sendiri bukan
dari tindakan orang lain
4.
Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausahawan
harus menerimanya dan bertanggungjawab
5.
Adanya keberhasilan berusaha , setelah mengalami
kegagalan
6.
Wirausahawan yang menghindari resiko rendah tidak ada
tantangan dan memnjauhi resiko tinggi
karena ungin berhasil
7.
Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan
wirausahawan adalah adanya sikap positif
8.
Prestasi total sebuah bisnis , terutama ditentukan oleh
sikap dan tindakan wirausawan
9.
Kejarlah tujuan –tujuan yang berhubungan dengan
kwmampuan dan ketrampilan yang dimilikinya
10. Terimalah
apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendri.
PERLUNYA
PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Tuntutan zaman yang
berubah dengan krisis ekonomi yang mengglobal dengan menghadapi banyak
permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan
keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan
menimbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan? Jawabannya
adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi motor penggerak dalam
pembangunan Negara yaitu:
1.
Memajukan ekonomi bangsa dan negara
2.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat
3.
Ikut mengurangi pengangguran
4. Membantu
mengentaskan kemiskinanKonsep Dasar Kerajinan Tekstil ( limbah tekstil )
A.
Prinsip-Prinsip Seni
Tidak
semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya
harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a.
Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni
estetis, harus merupakan
kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur
pembentuknya secara baik dan sempurna.
b.
Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada
dasarnya tidaklah
sederhana, dalam pengertian mengandung
unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
tertentu seperti saling bertentangan,
berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c.
Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai
estetis
bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan
memiliki kualitas yang menonjol dalam
penampilannya. Nilai itu bisa bersifat
lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
ceria yang ditampilkan secara
sungguh-sungguh.
B.
Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan
tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil
sebagai bahan utama.
C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis
produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda
pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias
contohnya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang
termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua
galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
D.
Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan
diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila
melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal
dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan
memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian
desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya
dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk,
warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di
lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk
kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya
terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda
yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang,
berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda
tersebut.
Suatu
desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang
dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat
dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural
design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a.
Structural Design (desain struktur)
Structural
Design (desain
struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari
suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda.
Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi
dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b.
Decorative Design (garnitur)
Decorative
Design (garnitur)
adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana
yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai
unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat
tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and
pattern, By
construction
dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a. By
the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu
bahan
tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai
decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b. By
construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana
disini
biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
Cnth
:: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.
By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan
kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang)
Fringe(susur/ekorkuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil
dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan
dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain
hiasan pada
produk,
menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan
tekstil.
E. Desain
Produk dan Pengemasan Kerajinan Limbah Tekstil
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik ( rumah
tangga ) di mana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah di
hasilkan.
Limbah tekstil merupakan limbah
yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji,
penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses
penyempurnaan.
Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak
dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Gabungan air limbah
PROSES PEMBUATAN TEKSTIL
Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah
menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas
dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi
benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas
dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah
pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA)
Mengenal
kerajinan kain perca dan pemanfaatan limbah kain perca
Pengertian Limbah Kain Perca
Kain perca adalah kain sisa dalam pembuatan sesuatu misalkan baju,
tirai, dll yang sudah tidak terpakai dan biasanya dibikin kain lap atau majun
dengan menyatukan/ menjahit beberapa kain perca tersebut dan biasanya dapat
dijual kembali.
Kain perca adalah kain sisa guntingan yang
berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya. Jahit perca adalah menggabungkan
potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai
rencana. Jahit perca pada dasarnya mempelajari tehniknya bukan bahannya. Patchwork, quilting dan applique
merupakan tehnik-tehnik dalam kreasi jahit perca. Patchwork
adalah tehnik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti pola
berulang sesuai rencana. Applique
adalah tehnik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan diatas
permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Kedua
seni ini kemudian disempurnakan dengan tehnik jahit tindas ( quilt ). Tehnik ini dilakukan setelah menyisipkan
dakron atau koldore/ busa angin atau silicon atau kapas, diantara lembaran kain
sehingga hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan yang memberikan keindahan
dan keunikan
Kain perca merupakan kain sisa dari hasil produksi
pakaian, kain ini biasanya hanya dibuang dan hanya akan menumpuk menjadi
sampah. Dengan ide-ide kreatif kain perca dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan
tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Banyak cara untuk memanfaatkan kain perca untuk menghasilkan nilai ekonomis
tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Kain sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya
dianggap sebagai bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh
mereka, pada akhirnya menjadi limbah atau sampah.
Dalam industri kerajinan kreatif ternyata kain perca sangai cocok
untuk diproduksi jadi berbagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis
tinggi. Dari limbah kain sisa jahitan yang tampaknya tidak memiliki nilai, bisa
diolah dengan ketrampilan kreatif menjadi berbagai macam produk kerajinan yang
memiliki fungsi dan harga jual cukup tinggi.
Sisa bahan yang tidak digunakan
yaitu kain perca yang dapat dimanfaatkan atau digunakan untuk membuat berbagai
macam produk kerajinan, seperti aksesoris, sarung bantal, tas, taplak meja,
kotak pensil, dll.
Langkah-langkah membuat desain:
1. Persiapan
bahan dan alat untuk mendesain
2. Menentukan
jenis produk
3. Mendesain
produk yang akan dibuat
Contoh limbah kain perca:
Contoh produk kerajinan tekstil
dari kain perca:
SARUNG BANTAL SOFA Sarung bantal
Berbagai macam AKSESORIS
Tutup Kulkas
Pengemasan produk
Desain proses produksi
kerajinan limbah tekstil ( kain perca)
Seni Kerajinan Perca
merupakan perpaduan antara seni tradisional dan kontemporer. Kerajinan
Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan
bahan penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca
bisa terdiri dari gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi.
Ketiga lapisan berbentuk sandwhich dijahit dengan jahitan mesin atau tangan
(Delujur). Kerajinan perca dalam berbagai variasi produk,
mulai : alas meja, bed cover, selimut perca, hiasan dinding, sajadah, sarung bantal kursi dll.
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang
harus perhatikan:
1.
Pertama-tama tentukan ide dan desain produk yang akan Anda produksi.
Sesuaikan desain yang Anda buat dengan target pasar yang ingin Anda bidik.
Contohnya saja desain warna-warni cerah untuk konsumen anak-anak dan remaja,
sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel dengan
warna yang lebih kalem.
1. Perluas
pengetahuan dan kemampuan Anda dengan membaca buku-buku kreasi perca maupun
searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup penting agar produk
Anda tidak ketinggalan zaman.
2. Persiapkan
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung.
Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan lain sebagainya.
3. Jalin
kerjasama dengan pemasok kain perca. Bisa saja Anda mendapatkan kain perca dari
tukang jahit di sekitar kota Anda, atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa
potongan kain cukup banyak.
Langkah-langkah
membuat produk kerajinan limbah tekstil (kain perca)
1.
Menentukan
jenis benda apa yang akn dibuat { benda hias atau benda pakai)
2.
Membuat desain hiasan pada produk kerajinan kain perca
3.
Menyiapkan
bahan untuk membuat produk kerajinan
kain perca
4.
Menyiapkan
alat untuk membuat produk
5.
Menyiapkan
cara/langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil
6.
Membuat
produk kerajinan dari kain perca
7.
Pengemasan
produk
Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan
Tekstil
a.
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk
kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan
bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan
harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda
tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
b. Secara
umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan
tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester
baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh
bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya
tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor,
kain flanel, dan pita.
c. Pada
pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah
atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun
sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi
benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya
digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester
seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita
dan retsluiting.
d. Alat
yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri
dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan
lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar,
pemidangan, jarum T dan lain-lain.
Membuat aneka kerajinan tangan dari kain perca. Di
sini anda dapat belajar membuat sarung
bantal sofa, tas wanita, taplak kulkas, sajadah, tempat pensil, dompet,dll., .
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada beberapa contoh gambar produk yang dapat mendukung.
Dengan memanfaatkan kain perca (potongan2 kain) yang mudah didapat dan relatif murah, dapat dihasilkan aneka kreasi yang cantik dan bermanfaat. Cara membuatnyapun tidak sulit, selain itu untuk mempermudah anda dalam belajar, ada beberapa contoh gambar produk yang dapat mendukung.
Macam-macam tusuk jahit
Menjahit dengan cara
konvensional dengan menggunakan tusuk lebih memiliki nilai estetika yang tinggi
daripada menggunakan mesin jahit. Karena motif yang rumit pun bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik tusuk jahit.
Menjahit dengan menggunakan
teknik tusuk jahit ini biasanya digunakan untuk menghias sebuah pakaian atau
barang jahitan lainnya.
Berikut adalah beberapa macam
teknik tusuk dalam menjahit dan hiasan yang biaa digunakan.
Ragam tusuk
1.
Tusuk jelujur
Tusuk jelujur merupakan teknik
jahit dengan menggunakan tusuk jahit yang paling sederhana. Teknik dengan tusuk
ini biasanya digunakan untuk membuat serutan atau menyatukan dua lembar kain
agar sewaktu dijahit tidak bergeser. Kekuatan jahitan tusuk jelujur ini tidak
terlalu kuat sehingga hasil jahitan mudah diurai kembali.
2.
Tusuk tikam jejak
Tusuk tikam jejak merupakan
tusuk jahitan yang hasilnya apabila dilihat dari bagian atas tusuknya
menyerupai jahitan mesin, namun apabila dilihat dari bawah seperti jahitan
tangan.
Jarak antar tusukan bagian
bawah dua kali dari jarak tusukan bagian atas. Teknik tusuk tikam jejak ini
biasanya digunakan untuk membuat pola jahitan berupa garis, tangkai maupun
batang pohon.
3. Tusuk
rantai
Merupakan tusuk jahitan yang
digunakan untuk menghias dengan bentuk menyerupai rantai. Teknik tusuk rantai
ialah tusukkan jarum pada bawah kain, kemudian tusukkan lagi kebawah dan keatas
disebelah tusukan pertama dengan melingkarkan benang, kemudian tarik sehingga
benang melinkar pada hasil jarum dan membentuk pola menyerupai rantai.
4. Tusuk
silang
Tusuk silang yaitu teknik tusuk
jahitan dengan cara memasukkan jarum dari bagian atas kanan pola jahitan kekiri bawah, kemudian kekanan bawah (sejajar
dengan tusukan pertama ). Lalu tusukan
dimulai dimulai dari kanan bawah kekiri atas dan seterusnya, maka akan tampak
hasil jahitan yang menyilang.
5. Tusuk
festoon
Tusuk feston yaitu teknik tusuk
menjahit yang digunakan untuk mengakhiri atau menyempurnakan tiras, seperti
tiras pinggiran pakaian bayi ataupun lengan pada baju, secara dasar teknik
digunakan untuk merapikan hasil jahitan.
6. Tusuk
flanel
Tusuk flanel yaitu teknik tusuk menjahit yang biasa
digunakanuntuk merekatkan atau mengelim bagian pinggir busana yang diobras.
Pada umumnya teknik digunakan untuk model busana dari bahan pakaian yang mahal.
Selain itu teknik ini juga bisa digunakan untuk menghias, misalnya unuk
menghasilkan sulaman bayangan.
Cara
Membuat Kerajinan Keset Dari Kain Perca
·
Potong kain perca berbentuk segi empat
dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8 cm, bisa disesuaikan keinginan
Anda.
·
Lipat diagonal potongan kain perca
tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat pada gambar (a), kemudian
lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar (b) dan kembali lipat
sampai seperti gambar (c).
·
Lakukan kegiatan diatas
sebanyak-banyaknya.
·
Sebagai alas keset, Anda bisa
menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk sesuai degan
keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat, kupu-kupu, ikan, atau pola
unik lainnya.
·
Kemudian sambungkan potongan-potongan
kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c), sehingga memenuhi bentuk
pola yang telah disiapkan.
·
Bila pola sudah terhias dengan cantik,
produk siap dikemas dan dipasarkan.
Membuat Sarung Bantal
Sofa
Bahan dasar dan alat2
Kain katun
Kain katun
Velcrow (perekat) Biku-biku (renda)
I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.
Lihat hasilnya, cantik bukan...?
I. Membuat Sarung Bantal Sofa
1. Gunting 4 macam kain katun motif ukuran 20x20 cm sebanyak 8 lembar (masing-masing motif 2 lembar), gunting busa angin ukuran 40x40, 2 lembar, gunting biku2 spanjang 40 cm sebanyak 4 helai.
2. Sambung kain katun dengan dijahit mesin. Buat 2x (2 lembar)
3. Pasang biku-biku (renda) di jahitan sambungan. Buat 2 x
4. Pasang busa angin sebagai lapisan. Buat 2x
5. Satukan 2 lembar katun yang sudah dipasang busa tadi dengandijahit mesin. Bagian atas jangn dijahit, untuk pasang resluiting.
6. Pasang resluiting di atasnya.
Lihat hasilnya, cantik bukan...?
Kunci Sukses
Kreativitas dan ketekunan Anda dalam
merangkai potongan-potongan kain sisa menjadi produk baru yang memiliki nilai
ekonomi lebih tinggi, menjadi kunci kesuksesan bagi Anda ketika menjalankan
bisnis daur ulang kain perca. Meskipun kejenuhan terkadang menghampiri kita ketika
memproduksi aneka macam kerajinan, namun dengan tekad dan niat yang kuat, Anda
bisa melalui hambatan tersebut dan terus berkarya menciptakan produk-produk
baru yang diinginkan para konsumen. Carilah ide-ide segar untuk menciptakan
produk baru yang tentunya digemari para pelanggan.
Perilaku
Wirausahawan
1. Perilaku Instrumental Wirausaha selalu
memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya
mencapai tujuan dalam usaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang
ada dilingkungannya dipandang sebagi instrument (alat) pencapaian tujuan
pribadi.
2. Perilaku Prestatif Perilaku prestatif menunjukkan bahwa
wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif
dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang
sekarang danselalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari
sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi
sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap
sebagian balikan (feedback).
3. Perilaku Keluwesan bergaul Wirausaha
akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi
hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul , selain menampilkan wajah ramah. akomodatif
terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama
bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya.
4.
Perilaku kerja keras
Wirausaha
selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan
selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan
nyata untuk mencapai tujuan.
5. Perilaku Keyakinan diri Wirausaha
selalu percaya pada kemampuan diri,
tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan kecenderungannya dia
akanmelibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam
optimisme dalam kegiatannya. Optimis
berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa keberhasilan .
6. Perilaku Pengambilan resiko Dengan keberanian mengambil resiko
yang diperhitungkan wirausahawan tidak takut menghadapi situasi yang tidak
menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan . Segala tindakannya
diperhitungkan dengan cermat selalu mencoba membuat antisipasi adanya
hambatan-hambatan yang dapat menggagalkan usanhaya.
7. Perilaku Swa kendli (personal control) Personal
control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja
lebih keras, kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi
hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali.
8. Perilaku Inovatif Seorang wirausaha selalu
berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru untuk memperbaiki cara-cara
biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan
sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam
perilaku inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui
penyempurnaan –penyempurnaan tertentu (imitative innovative)
9. Perilaku Kemandirian Perilaku
kemandirian menunjukan bahwa wirusaha
selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia
mementingkan otonomi dalam bertindak,
pengambilan kepusan dan pemilihan berbagai
kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan
seuatu yang bertentangan dengan kata hatiya. Dia lebih senang bekerja sendiri,
menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja
bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan
keputusan, ini berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja,
menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku.
Pengertian
Komitmen Tinggi
Seorang wirausahawan
yang mempunyai komitmen tinggi adalah
orang yang mentaati atau memenuhi
janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus
mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik
itu konsumen maupun motra usaha.
Komitmen
tinggi adalah focus pikiran diarahkan
kepada tugas dan usahanya dengan dengan selalu berupaya untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
Penerapan
komitmen tinggi terhadap perilaku
a. Menerapkan perilaku tepat waktu
Bagi
seorang wirusaha waktu harus digunakan untuk sesuatu yang produktif, bukan
untuk santai. Bahkan dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Beberapa
ungkapan tentang pemanfaatan waktu :
1.
Tepat waktu merupakan organisasi
artinya keseluruhan aktifitas kegiatan
ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.
2.
Tpat waktu merupakan kekuasaan
Artinya waktu yang kita hadapi sekarang
adalah menentukan kejadian dimasa yang akan
datang.
3.
Tepat waktu merupakan nilai uang
Artinya bagi seirang wirausaha waktu harus
digunakan untuk kegiatan yang produktif.
4.
Tepat waktu merupakan ukuran
Artinya dapat digunakan untuk menentukan
berapa lama waktu digunakan untuk bekerja,
berapa upah yangnharus dibayrakan. Berapa
lama waktu yangterbuang sehingga
berapa
kerugian yang diderita.
b. Menerapkan perilaku tepat janji
Modal
utama untuk mendapat kepercayaan salah satu nya adalah perilaku tepat janji.
Untuk dapat tepat janji merupakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi harus selalu
kita coba . Berkata jujur dan selalu tepat janji adalah merupakan modal bagi
siswa untuk mendapat kepercayaan orang lain.
Penerapan
perilaku tepat janji dilingkungan sekolah antara lain;
-
membiasakan menepati janji
-
jangan suka berbohong
-
memahami kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
-
merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam berkarya, belajar dan
bekrja
-
sadar akan pentingnya tepat janji
-
menigkatkan kedisiplinan diri sendiri.
c. Menerapkan keperdulian terhadap mutu hasil
kerja.
Mutu
/ kualitas hasil kerja sangat perlu
diperhatikan karena mutu hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen.
Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi
pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kepedulian
terhdap mutu hasil kerja memiliki elemen-elemen sebagi berikut:
1.
informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan
2.
Imbalan jasa sepadan dengan nilai pekerjaan
3.
warga perusahaan harus merasa memiliki
perusahaan
4.
rasa keadilan harus ditanamkan
KARATERISTIK
wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini:
1.
Kerja keras 3. Realistis 5.
Mandiri
2.
Disiplin 4. Prestatif 6.
Komitmen tinggi
Falsafah
wirausaha
Sebagai
bagian dari kekhasan wirausaha, berikut ini dikemukakan falsafah dari
profil wirausaha yaitu:
1.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus
banyak belajar tentang dirinya sendiri
2.
Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman
3.
Kekuata usaha datngnya dari tindakannya sendiri bukan
dari tindakan orang lain
4.
Resiko kegagalan selalu ada, tetapi para wirausahawan
harus menerimanya dan bertanggungjawab
5.
Adanya keberhasilan berusaha , setelah mengalami
kegagalan
6.
Wirausahawan yang menghindari resiko rendah tidak ada
tantangan dan memnjauhi resiko tinggi
karena ungin berhasil
7.
Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan
wirausahawan adalah adanya sikap positif
8.
Prestasi total sebuah bisnis , terutama ditentukan oleh
sikap dan tindakan wirausawan
9.
Kejarlah tujuan –tujuan yang berhubungan dengan
kwmampuan dan ketrampilan yang dimilikinya
10. Terimalah
apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendri.
PERLUNYA
PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Tuntutan zaman yang
berubah dengan krisis ekonomi yang mengglobal dengan menghadapi banyak
permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan
keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan
menimbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan? Jawabannya
adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi motor penggerak dalam
pembangunan Negara yaitu:
1.
Memajukan ekonomi bangsa dan negara
2.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat
3.
Ikut mengurangi pengangguran
4. Membantu
mengentaskan kemiskinan